Moyangnya Berasal dari Laut, Mengapa Buaya Lebih Gemar Hidup di Daratan?
Moyang buaya terlahir sebagai hewan yang hidup di lautan. Namun, buaya sebagai cicitnya malah memilih hidup di daratan. Kenapa?
Studi evolusi yang dilakukan oleh Malcom Maclaver dari Northwestern University dan Lars Schmitz dari Claremont McKenna, Scripps and Pitzer memberi petunjuk.
Menurut hasil studi, buaya berpindah tempat hidup ke daratan karena evolusi membuatnya punya mata lebih besar sehingga bisa melihat jauh ke daratan.
"Hipotesa kami, mereka melihat adanya mangsa berlimpah di darat seperti kaki seribu, lipan, laba-laba dan banyak lagi. Hal ini kemudian mendorong evolusi, dari sirip menjadi anggota tubuh," kata Maclaver.
Untuk sampai pada kesimpulan itu, peneliti melakukan penelitian pada 59 fosil buaya dan moyang-moyangnya. Fosil mewakili perkembangan evolusi buaya, sebelum, transisi, dan sesudah hidup di darat.
Riset menunjukkan bahwa seiring waktu, ukuran rongga mata buaya semakin besar. Moyang buaya yang masih hidup di lautan punya ukuran rongga mata 13 mm, sementara yang dari masa transisi 36 mm.
Seiring waktu, mata buaya pun berpindah posisi. Bila sebelumnya berada di samping kepala, kini berada di bagian atas.
Perubahan ukuran rongga mata yang berarti juga mencerminkan perubahan ukuran mata itu sendiri memungkinkan buaya punya penglihatan lebih tajam.
Peneliti menemukan, perubahan ukuran mata menyebabkan buaya bisa melihat 70 kali lebih jauh dan memonitor ruang 1 juta kali lipat lebih lebar.
"Mata yang lebih besar tidak berguna di dalam air. sebaliknya ukuran mata yang besar sangat berharga ketika melihat melalui udara," tambah Maclver seperti dikutip Daily Mail, Rabu (8/3/2017).
Ketika mata mampu melihat lebih tajam itulah buaya bisa mengetahui bahwa daratan lebih menarik. Jadilah, dia bermigrasi dan berevolusi untuk hidup di daratan.
Post a Comment