Seorang Pemburu Harta Karun Menemukan Piramida Pedang Abad Pertengahan
Seorang pemburu harta karun amatir bernama Jamie Harcourt menemukan sebuah piramida pedang berlapis emas dan batu delima. Temuan ini merupakan semacam perlengkapan dekoratif dari bagian holster yang digunakan untuk membantu menyimpan pedang. Perlengkapan ini mungkin milik seorang bangsawan kaya atau raja pada awal abad pertengahan.
Lokasi penemuannya di distrik Breckland di Norfolk, Inggris, pada April 2021. Piramida pedang itu "memiliki kemiripan yang mencolok" dengan artefak yang ditemukan di pemakaman Sutton Hoo di dekatnya, lapor majalah Treasure Hunting.
Menurut BBC News, perhiasan kecil itu berasal dari antara tahun 560 dan 630 Masehi, ketika daerah itu merupakan bagian dari Kerajaan Anglia Timur. Piramida pedang biasanya berpasangan, tetapi yang ini ditemukan sendirian, yang berarti pemiliknya mungkin salah meletakkannya saat "berjalan-jalan di sekitar pedesaan tersebut."
Helen Geake, petugas penghubung temuan dari Portable Antiquities Scheme (PAS), yang mencatat temuan-temuan arkeologi yang dibuat oleh warga publik Inggris, mengatakan kepada BBC News bahwa kehilangan benda kecil itu "seperti kehilangan satu anting-anting. Itu sangat menjengkelkan."
Berbentuk seperti piramida dengan puncak terpotong, dasar persegi artefak itu berukuran kurang dari setengah inci di setiap sisinya, menurut catatan objek tersebut di PAS. Empat sisi piramida tersebut menampilkan dua desain yang berbeda, keduanya memiliki garnet atau batu delima hias yang mungkin diimpor dari India atau Sri Lanka.
Kehadiran batu permata ini menunjukkan adanya jaringan perdagangan yang luas antara Eropa dan Asia pada abad keenam dan ketujuh Masehi, kata Geake seperti dikutip oleh Smithsonian Magazine.
“[Piramida pedang] biasanya dimiliki oleh seseorang dalam rombongan penguasa besar atau raja Anglo-Saxon, dan dia akan menjadi penguasa atau [bangsawan abad pertengahan] yang mungkin telah menemukan jalannya ke dalam buku-buku sejarah,” tutur Geake kepada BBC News. "Mereka atau tuan mereka memiliki akses ke emas dan batu delima dan keahlian tinggi."
Hiasan berbentuk piramida untuk pedang adalah artefak yang relatif umum ditemukan di Inggris pada abad pertengahan. Para sejarawan tidak yakin dengan tujuan pasti dibuatnya benda-benda semacam itu, tetapi Art Fund mencatat bahwa benda-benda itu "terkait dengan sarung pedang Anglo-Saxon dan [kemungkinan] digunakan untuk membantu menyimpan" pedang di sarungnya.
Tidak biasanya ditemukan di kuburan, piramida pedang menjadi "semakin umum sebagai temuan liar," menurut PAS. Contoh temuan benda-benda penghias sejenis yang pernah ditemukan sejauh ini telah dikategorikan berdasarkan bentuk (dari piramida hingga seperti kerucut), bahan (paduan tembaga, perak atau emas), dan gaya dekoratifnya.
Piramida pedang yang baru ditemukan oleh pencari harta karun amatir di Norfolk itu sezaman dengan Sutton Hoo, sebuah permakaman kerajaan terkenal yang secara fundamental mengubah pandangan para arkeolog tentang “Abad Kegelapan.” The Dig, sebuah film Netflix berdasarkan penggalian arkelogi di Sutton Hoo, membawa perhatian baru ke situs tersebut setelah dirilis awal tahun ini.
Ditemukan di Suffolk pada tahun 1939, permakaman awal abad pertengahan itu berisi sekitar 18 gundukan permakaman yang berasal dari abad keenam atau ketujuh Masehi. Sejumlah artefak ditemukan dari permakam Sutton Hoo, peralatan perak dari Byzantium, kain tekstil mahal, hingga piramida pedang.
Berbicara dengan Treasure Hunting, Jamie Harcourt sang pencari harta karun amatir itu menggambarkan piramida pedang Norfolk yang ia temukan sebagai "penemuan seumur hidupnya."
“Ini sangat mirip dengan contoh-contoh yang ditemukan selama penggalian 1939 yang terkenal di dunia di Sutton Hoo,” ucap Harcourt yang menemukan benda tersebut bermodalkan alat detektor logam, seperti dilansir inews.co.uk.
Post a Comment