Ropen adalah cryptid terbang yang diduga hidup di sekitar daerah provinsi Papua (Indonesia) dan Papua Nugini.

Ropen juga adalah subjek dari cerita rakyat (seperti manusia atau bisa juga seperti roh), tetapi beberapa penduduk asli percaya bahwa ropen adalah binatang nyata.

Menurut buku Searching for Ropens, mereka adalah "makhluk tak berbulu apa saja yang terbang di kawasan pasifik barat daya, dan memiliki panjang ekor lebih dari 25% dari lebar sayapnya."

Kata ropen mengacu kepada makhluk nokturnal berukuran raksasa yang bercahaya secara singkat ketika terbang.

Deskripsi mengenai Ropen beragam, namun sering dikatakan menyerupai kelelawar, dan terkadang digambarkan menyerupai pterosaurus.

Dilaporkan memiliki lebar sayap kurang lebih 12 hingga 100 kaki (3,6 - 30 meter).

Ropen dipercaya sebagai makhluk nokturnal yang mengeluarkan atau memancarkan bioluminesensi (emisi cahaya yang dihasilkan makhluk hidup), yang mungkin digunakan untuk menarik perhatian ikan.

Ilustrasi Ropen

Diduga sebagai pemakan ikan, meski terdapat beberapa laporan yang mengatakan bahwa makhluk itu memakan daging manusia.

Penampakan pertama yang dialami Evelyn Cheesman, mendeskripsikan Ropen sebagai anomali berpijar. Sangat berbeda dengan gambaran seekor pterosaurus atau seekor kelelawar raksasa.

"Di Papua Nugini, Chessman menginvestigasi secara singkat cahaya terbang misterius yang sekarang disebut "ropen light", sebelum akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21."

Ropen light (cahaya ropen)

Dalam bukunya The Two Roads of Papua yang diterbitkan pada 1935, Cheesman yang juga seorang entomologist mengatakan hal itu sebagai, "cahaya membingungkan yang berlangsung sekitar empat atau lima detik."

Dalam buku Searching for Ropens, mengatakan bahwa "ropen light" di Pulau Umboi berlangsung sekitar lima detik.

Beberapa orang percaya bahwa Ropen adalah makhluk sejenis rhamphorhynchidae (pterosaurus dengan ekor berbentuk berlian).

Rhamphorhynchidae

Sementara yang lainnya menduga bahwa Ropen adalah kasus kesalahan identifikasi dari kelelawar, sebagai contohnya mungkin seekor flying foxes, kelelawar buah besar yang rentang sayapnya dapat mencapai dua meter.

Flying foxes

Ada juga makhluk lain yang disebut "Duah", yang dikatakan sebagai jenis lain dari Ropen, namun dengan lebar sayap 20 kaki (6 meter) dan tulang menonjol di kepalanya.

Bagaimanapun, makhluk yang disebut sebagai Ropen sebenarnya hanya memiliki lebar sayap satu meter, tidak dua puluh meter atau lebih.

Menurut Searching for Ropens, kata yang benar untuk ropen sebenarnya adalah "duwas", dan itu hanyalah nama lain dalam bahasa berbeda, untuk makhluk yang sama.

(Sumber : cryptidz.wikia)