Inilah 9 Senjata Yang Berasal Dari Luar Angkasa, Salah Satunya Dari Indonesia!
Senjata-senjata tajam pada masa lalu dibuat khusus oleh “sang ahli tempa” yang di Indonesia bisa disebut Empu atau dalam bahasa Inggris disebut blacksmith atau bladesmith.
Untuk kekuatan suatu senjata tajam, metalurgi sangat penting agar senjata tersebut dapat memiliki kekuatan yang maksimal ketika mereka diadu dalam sebuah pertempuran sengit.
Untuk memenuhi kriteria tersebut, beberapa diantara senjata itu bahkan materinya berasal dari luar angkasa. Ada beberapa senjata yang metalurginya memang telah diteliti oleh ilmuwan dan ternyata materinya berasal dari luar Bumi.
Selain kuat, benda-benda yang berasal dari luar angkasa kerap dianggap menjadi objek yang tak ternilai, bahkan mengandung kekuatan tersembunyi. Salah satunya adalah meteorit, atau batu meteor yang berhasil mencapai permukaan planet kita.
Berikut ini adalah senjata yang materinya berasal dari luar Bumi alias dari meteorid, diantaranya:
1. Pedang Excalibur (Inggris)
Berdasarkan legenda, pedang Excalibur atau Caliburn milik Raja Arthur dari Inggris pun terbuat dari meteor. Kisah ini bahkan menginspirasi munculnya novel seperti “The Sword of Avalon”.
Pedang Excalibur sendiri menurut legenda memiliki kekuatan ajaib yang memberinya hak untuk berkuasa di Inggris.
Kadang Excalibur dan Sword in the Stone (bukti keturunan Arthur) dianggap sebagai senjata yang sama, namun dalam banyak versi keduanya dianggap berbeda. Dalam bahasa Wales pedang ini bernama Caledfwlch.
Nama Excalibur berasal dari bahasa Perancis kuno “Excalibor”, yang berasal dari bahasa Latin “Caliburnus”. Dalam legenda Arthur, ada dua cerita mengenai asal pedang ini.
Yang pertama adalah legenda “Sword in the Stone”, pertama muncul dalam puisi Robert de Boron Merlin, di mana Excalibur hanya dapat ditarik dari batu oleh orang yang berhak menjadi raja, yaitu Arthur.
Dalam versi kedua, yang muncul dalam Suite du Merlin, Arthur menerima Excalibur dari Lady of the Lake setelah pedang pertamanya rusak dalam pertempuran melawan raja Pellinore.
2. Katana Tentetsutou (Jepang)
Tentetsutou berarti “Pedang Surga” adalah sebuah pedang tradisional Jepang jenis “Katana” yang dibuat oleh ahli pedang legendaris Yoshindo Yoshiwara. Katana yang indah ini ditempa dari besi yang terdapat di batu meteorit raksasa Gibeon.
Meteorit ini jatuh di Naminia di masa prasejarah dan diperkirakan berumur 4 miliar tahun! Saat ini Katana Tentetsutou disimpan di Institut Teknologi Chiba, tepatnya di menara Tokyo Skytree, bersama dengan sisa meteorit Gibeon.
Menurut Institut Chiba, pedang Tentetsutou melambangkan keharmonisan hubungan antara teknologi manusia dan luar angkasa.
3. Pisau Belati Raja Jahangir (India)
Nur-ud-din Mohammad Salim yang dikenal dengan nama kekaisarannya yakni Raja Jahangir (30 Agustus 1569 – 8 November 1627) adalah Kaisar Mughal keempat yang memerintah dari 1605 sampai kematiannya pada tahun 1627.
Nama Jahangir berasal dari istilah Parsi جہانگير, yang artinya “Penakluk Dunia”. Nur-ud-din atau Nur al-Din adalah istilah Bahasa Arab yang artinya “Cahaya Iman”.
Raja Jahangir dari kerajaan Mughal di India ini memerintah dari tahun 1605-1627 memiliki sebuah belati yang juga terbuat dari batu meteorit. Kisah bermula saat sebuah meteorit jatuh di kawasan Punjab bulan April tahun 1621 silam.
Dari catatan kuno soal meteorit tadi, salah satu petugas kerajaan memerintahkan warga untuk menggali tanah bekas jatuhnya meteor. Semakin dalam menggali, semakin panas tanah, hingga mereka sampai ke sebuah besi membara bagai baru keluar dari tungku pemanggang.
Batu meteorit ini kemudian oleh raja Jahangir dianggap sebagai pemberian dari Tuhan, sama halnya seperti kekuasaan yang kini dibebankan padanya. Raja Jahangir lantas menyuruh seorang pembuat pedang untuk menempa batu meteorit tadi menjadi dua buah pedang dan sebilah belati.
4. Pedang James Sowerby (Russia)
James Sowerby adalah seorang seniman sekaligus ahli sejarah dan kolektor batu meteor, yang pada masa lalu ia ingin membuat sebilah pedang bagi penguasa Rusia, Alexander I atau Tsar Rusia periode 23 Maret 1801–1 Desember 1825, dan sekaligus Raja Polandia periode 1815–1825.
Raja dari Kekaisaran Rusia yang bernama Alexander I atau Aleksandr Pavlovich Romanov atau Tsar Aleksandr I ini dianggap berjasa setelah mengalahkan Napoleon Bonaparte di tahun 1814, dan membawa kedamaian di Inggris, negara Sowerby.
Besi bahan pedang itu diambil dari batu meteorit yang jatuh di Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Di pedang tersebut tertulis:
“Besi ini, yang jatuh dari Surga saat kunjungannya ke Inggris, diserahkan kepada Tuanku Alexander, penguasa dari semua orang Rusia yang telah ikut dalam perang untuk memberi kedamaian di seluruh Eropa, dari James Sowerby F.L.S G.S. Anggota dary Physical Society Gottingen, Juni 1814.”
Meski diberikan pada tahun 1814, pedang ini baru sampai ke tangan Alexander I pada tahun 1819. Hal itu terjadi akibat rumitnya birokrasi untuk memberi hadiah pada Alexander I.
5. Keris Kanjeng Kyai Pamor (Indonesia)
Tidak hanya pedang-pedang dari luar negeri saja, Indonesia juga memiliki senjata yang terbuat dari batu meteor, yakni dari jenis keris atau dalam bahasa Inggris disebut “kris”.
Senjata tradisional yang biasa dipakai di pulau Jawa dan kepulauan Nusantara hingga se-Asia Tenggara yang dimaksud ini adalah keris bernama “Kanjeng Kyai Pamor” yang dibuat pada era Raja Pakubuwono III, dari Jawa Tengah. Ketika itu di tahun 1749, sebuah meteorit jatuh di daerah Prambanan. Alkisah pecahan meteorit ini lantas diserahkan ke empu Brojoguna untuk dijadikan keris.
Keris ini terlihat sangat indah berkat motif pamor dari campuran besi dan cairan asam khusus. Selain indah, keris berbahan meteor ini juga dianggap mempunyai kekuatan magis dan karakter tersendiri. Alhasil, keris meteor ini disebut memiliki nilai yang sangat tinggi.
Foto atau gambar dari Keris Kanjeng Kyai Pamor ini belum banyak yang mengetahuinya, bagaimana penampilan fisiknya juga tak dijumpai di musium, bahkan di internet. Para ahli keris berpendapat bahwa keris ini masih ada namun disembunyikan oleh pemiliknya karena banyak dicari oleh pemburu dan pencinta keris sedunia.
6. Pisau Belati Raja Fir’aun (Mesir)
Pisau belati dengan panjang 34,2 sentimeter yang ditemukan tepat di sebelah mumi Raja Firaun Tutankhamun ini memiliki gagang dan sarung dari emas yang berdasarkan penelitian sinar-X, terungkap bila besi dari belati itu adalah bagian meteorit Kharga. Meteor ini diketahui jatuh di Maras Matruh, 150 mil dari Alexandria sekitar 2000 tahun sebelum masehi.
Belati ini juga diyakini dibuat pada tahun 1400 sebelum masehi atau tepat sebelum Raja Tutankhamun berkuasa. Menurut hasil analisa para ilmuwan, yang dipimpin oleh seorang profesor ilmu material di Polytechnic University Milan Italia yang bernama Daniela Comelli, menunjukkan belati itu mengandung 10 persen nikel dan 0,6 persen kobalt.
Analisis yang dipaparkan di jurnal Meteoritics and Planetary Science itu menggunakan teknik yang disebut X-ray fluorescence. Teknik ini mengidentifikasi elemen berbeda dari karakteristik warna cahaya X-ray yang dikeluarkan bahan itu saat disorot dengan energi X-ray yang lebih tinggi.
Komposisi hasil analisa itu kemudian dibandingkan dengan belati yang terbuat dari 11 logam meteorit dan ternyata hasilnya mirip. Jadi belati ini bukan satu-satunya alat beladiri atau senjata tajam yang dibuat oleh bahan dari luar angkasa.
Pisau belati ini ditemukan oleh arkeolog Howard Carter pada tahun 1925 silam, sekitar tiga tahun setelah penemuan makam Tutankhamun. Pisau ini ditemukan di dalam pembungkus mumi, tepat di paha kanan mumi Tutankhamun.
Pisau ini cukup indah. Pada bagian gagang terbuat dari emas dan diukir cantik. Di pangkal gagang, terdapat batu kristal. Pisau ini memiliki rangka yang terbuat dari emas, diukir dengan motif bunga Lilly di satu sisi, bunga Lilly di sisi lain, dan kepala serigala.
Belati ini diyakini dibuat pada abad ke-14 sebelum masehi dan menjadi sedikit dari artefak logam yang ditemukan dari budaya Mesir kuno. Padahal sebelumnya diduga bahwa peleburan besi belum dikenal sebelum abad ke-8 sebelum masehi.
“Masalah dengan pengolahan besi terkait dengan titik leburnya tinggi (1538 C). Karena itu, pandai besi awal tidak bisa melelehkan bijih untuk mengekstrak besi dan tidak bisa menempa besi menjadi senjata,” tulis Comelli, dikutip dari CBS News, pada Kamis 2 Juni 2016 lalu.
Menurut para ilmuwan, benda-benda dari metal sebelumnya biasanya untuk hiasan atau seremonial dan terbuat dari besi meteorit yang dianggap lebih berharga daripada emas. Menurut Comelli, senjata dari besi itu dibentuk dengan palu. Walau belati Raja Tut ini telah diduga terbuat dari jenis besi, tapi belum terkonfirmasi.
“Dalam konteks ini, kualitas tinggi pembuatan pisau Tutankhamun menjadi bukti kesuksesan penempaan besi awal di abad ke-14 SM,” tulis para peneliti dalam makalah mereka.
Mereka menambahkan, penemuan ini memberikan pandangan terhadap gambaran masyarakat Mesir pada besi yang muncul 100 tahun berikutnya, dengan menggunakan istilah “besi dari langit” atau “iron from the sky”. Menurut para ilmuwan, penemuan ini menunjukkan bahwa orang Mesir kuno sudah menyadari betapa berharganya potongan besi langka yang jatuh dari langit sejak abad ke-13 SM.
7. Pedang Sir Terry Pratchett (Inggris)
Sir Terence David John “Terry” Pratchett, OBE (1948–2015) adalah seorang penulis novel fantasi asal Inggris. Ia terkenal untuk seri Discworld nya yang terdiri dari 41 novel.
Saat penulis novel fantasi legendaris Inggris bernama Pratchett mendapat gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth, dia memutuskan untuk membuat sebuah pedang spesial berbahan meteor.
Untuk mendapatkan meteor, Pratchett melakukan penggalian di sekitar rumahnya di Wiltshire, Inggris. Dia lantas menemukan 81 kilogram besi dan beberapa kepingan meteorit. Pratchett kemudian membawa bahan-bahan tadi ke pandai besi untuk diubah jadi pedang.
Pedang ini bahkan diketahui dilapisi perak untuk meningkatkan nilainya. Menurut Pratchett, pedang ini memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya yang sering berkutat dengan kisah-kisah fiksi.
“Separuh lebih hidupku dihabiskan dengan membuat karya-karya di luar nalar, sehingga menjadi sebuah keberhasilan tersendiri saat aku bisa membuat sebuah karya yang benar-benar nyata,” ujar Pratchett.
8. Pedang Sokka
Pedang Sokka adalah pedang berbahan meteorit terbaru dari abad terkini. Pada film serial kartun animasi “Avatar: The Last Airbender”.
Tentu banyak yang tahu bila Sokka, salah satu karakter utama di film itu, mempunyai sebuah pedang yang ditempa dari batu meteor.
Kemudian, seorang pembuat pedang terkemuka bernama Tony Swatton, memutuskan untuk membuat versi nyata dari pedang dalam film animasi tersebut.
Tony Swatton memanfaatkan sebuah meteorit berbahan besi dan nikel yang jatuh di Campo del Cielo, Argentina.
Dari keinginannya itu maka terciptalah sebuah pedang yang sangat mirip dengan pedang Sokka di film animasi The Avatar.
Bedanya, warna pedang ini tidak hitam seperti di film itu, melainkan “pedang meteorid” itu lebih terang berwarna perak dengan tekstur garis-garis indah dari campuran besi klorida.
9. Pisau Damascus Meteorite Bowie Knife
Senjata berbahan meteorid ini seperti dua senjata terakhir sebelumnya, dibuat pada era masa kini. Namun senjata berupa pisau belati ini tetap ditempa secara tradisional oleh ahli tempa pisau. Bernama Damascus Meteorite Bowie Knife, pisau baja Damaskus ini terbuat dari meteorid dengan kadar sekitar 35% sampai 40%.
Pisau ini dikonstruksi oleh San Mai, dengan inti karbon kadar tinggi ditempa diantara lapisan meteorit Damaskus pada kedua sisi. Inti yang berkarbon tinggi memanjang dari bagian belakang pisau ke arah tepi, membentuk ujung tombak yang sangat baik.
Meteorit yang digunakan dalam pisau ini adalah meteorid jenis Gibeon, Henbury dan Chinga. Baja berkarbon tinggi yang digunakan untuk bagian inti dan tepi adalah 1080/1084. Pegangan pisau adalah kayu hitam Afrika atau Afrikan Black-Wood.
Diantara metal pisau dan pegangan / gagang adalah batu Malachite Recon Stone dan penjaga tangannya yang diukir dari bahan Brenham Iron meteorit. Lingkar keseluruhan adalah 11,5 inci dan panjang pisau adalah 7 1/8 inci.
Di era modern dan semakin canggihnya masa kini, maka semakin banyak juga senjata tajam seperti pisau, belati dan pedang yang juga dibuat dari bahan “batu luar angkasa” alias meteorid ini.
Selain kelangkaannya, juga karena faktor gengsi dan keindahannya. Selain itu dari semua keunggulannya, pastinya harga senjata ini sangat mahal di pasaran dunia.
Oleh karena faktor-faktor itulah, di era modern ini masih ada beberapa senjata tajam lainnya yang juga telah dibuat dari batu meteorid dari luar angkasa seperti yang disebut diatas yang tak semuanya bisa kami cantumkan.
Post a Comment