Header Ads

Fosil Cacing Kuno Tertua Ini Ungkap Evolusi Hewan Bilateria


Telah lama diduga bahwa serangkaian lubang fosil di dalam endapan di Nilpena, Australia Selatan, dibuat dan dibentuk oleh hewan bilateria kuno. Sayangnya, para ilmuwan sampai sekarang belum menemukan sisa-sisa hewan tersebut.

Namun, setelah memperhatikan jejak oval kecil di dekat beberapa lubang tersebut, tim peneliti kemudian menggunakan pindai
laser tiga dimensi untuk mengungkapkan bentuk dari beberapa spesimen kecil tersebut. Semuanya menunjukkan kepala dan ekor yang berbeda.

Bervariasi dari 1,9 hingga 6,7 ​​milimeter,
Ikaria
menunjukkan otot yang beralur, yang memungkin untuk bersembunyi menggunakan mode penggerak yang disebut peristaltik, dengan mengontraksikan otot-ototnya dengan cara yang sama seperti cacing modern. Ini menciptakan pergerakan yang terarah ke depan untuk mencari bahan organik untuk dimakan.

Perpindahan sedimen di dalam liangnya mengungkapkan bahwa ia memang makan saat bepergian, dengan bukti mulut di satu ujung, anus di ujung lainnya, dan semacam usus yang menghubungkan keduanya. Tidak seperti cacing yang ada pada saat ini,
Ikaria
dipercayai juga memiliki peralatan sensorik dasar yang memungkinkannya untuk mendeteksi keberadaan makanan dan mengarahkan gerakannya ke arah tersebut.

Pemimpin
penelitian ini, Mary Droser menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa hewan bilateria kuno ini adalah fosil tertua yang didapatkan dengan sangat kompleks, dan penemuan binatang seperti
Ikaria wariootia
ini memberi wawasan kepada kita untuk memahami tentang bagaimana kehidupan di Bumi berevolusi.




 

No comments

Powered by Blogger.