Misteri Hilangnya 3 Penjaga Mercusuar di Kepulauan Flannan
Pada tanggal 15 Desember 1900, sebuah kapal melewati kepulauan Flannan. Para kru dan awak kapal merasa jengkel karena tidak adanya lampu penerangan dari mercusuar yang ada di pulau tersebut. Setelah diperiksa, mereka tidak menemukan satu pun penjaga di sana. Yang mereka temukan hanyalah pintu utama yang tertutup rapat, jam yang berhenti, dan kursi-kursi di dapur dalam keadaan terbalik. Tiga orang penjaga mercusuar lenyap tanpa jejak...
Kepulauan Flannan (Seven Hunters) merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Skotlandia. Di dekatnya terdapat pulau Lewis dan Harris yang juga merupakan sebuah pulau kecil. Nama Flannan diambil dari nama Saint Flannan yang merupakan seorang pendeta Irlandia dari abad ke 7.
Lokasi Pulau Flannan |
Di Pulau Flannan tersebut terdapat sebuah mercusuar yang pembangunannya dimulai tahun 1895. Mercusuar ini didesain oleh David Alan Stevenson dan selesai pada tahun 1899. Mercusuar ini dibangun di titik tertinggi pulau yang berada di Eilean Mor yang menghadap ke arah pantai barat Skotlandia.
Hanya satu tahun sejak pertama kali beroperasi, mercusuar ini meninggalkan kisah misteri yang sampai saat ini masih belum terungkap. Kisah ini dimulai pada suatu malam tanggal 15 Desember 1900.
Malam itu, terjadi hujan yang amat deras di sekitar kepulauan Flannan. Hujan yang disertai angin kencang tersebut membuat sebuah kapal terombang-ambil. Kapal The Fairwind kebetulan saat itu melintas di kepulauan tersebut. Para kru dan awak kapal di dalamnya merasa heran karena mercusuar sama sekali tidak memberikan lampu penerangan pada mereka. Ternyata kapal lainnya yang berlabuh di Oban juga melaporkan bahwa lampu penerangan di mercusuar Pulau Flannan itu sama sekali tak bekerja.
Sementara itu, penjaga pulau tersebut adalah tiga orang pria yaitu Thomas Marshall, James Ducat, dan Donald McArthur.
Beberapa hari kemudian yaitu tanggal 20 Desember 1900, sebuah kapal bantuan, The Hesperus ditugaskan untuk melakukan pengecekan ke sana. Namun karena terjadi badai besar, kapal tersebut baru berlayar tanggal 26 Desember 1900. Pelayaran ini dipimpin oleh Kapten James Harvey dan turut pula bersamanya Joseph Moore dan membawa beberapa perlengkapan dan bantuan ke pulau Flannan.
Sesampainya di pulau tersebut, Moore dan rombongan mendapati ada kejanggalan di mercusuar tersebut. Kapten James Harvey beberapa kali membunyikan klakson kapal, namun tak ada satu pun yang menyambut kedatangan mereka.
Akhirnya mereka memutuskan untuk segera memeriksa tempat itu karena semakin banyak keanehan yang mereka dapati. Begitu berlabuh, mereka menemukan bahwa pintu gerbang dan pintu utama mercusuar terkunci rapat dan bendera tidak berada di tiang bendera seperti sebagaimana mestinya. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Tempat itu sunyi senyap.
Mereka pun mencoba masuk ke dalam mercusuar. Namun yang mereka dapati justru semakin ganjil. Mereka sama sekali tidak mendapati tiga orang penjaga yang seharusnya bertugas menjaga mercusuar. Lampu-lampu padam, kasur-kasur yang ada di sana roboh, dan kursi yang ada di dapur semuanya terbalik, dan jam-jam yang ada di dinding mati.
Selain itu pula ditemukan fakta bahwa dua set perlengkapan outdoor penjaga hilang dan hanya tinggal satu set perlengkapan. Padahal perlengkapan outdoor ini berguna untuk melindungi mereka dari cuaca buruk yang bisa datang sewaktu-waktu. Hanya perlengkapan milik Donald McArthur yang masih tertinggal.
Hanya satu tahun sejak pertama kali beroperasi, mercusuar ini meninggalkan kisah misteri yang sampai saat ini masih belum terungkap. Kisah ini dimulai pada suatu malam tanggal 15 Desember 1900.
Malam itu, terjadi hujan yang amat deras di sekitar kepulauan Flannan. Hujan yang disertai angin kencang tersebut membuat sebuah kapal terombang-ambil. Kapal The Fairwind kebetulan saat itu melintas di kepulauan tersebut. Para kru dan awak kapal di dalamnya merasa heran karena mercusuar sama sekali tidak memberikan lampu penerangan pada mereka. Ternyata kapal lainnya yang berlabuh di Oban juga melaporkan bahwa lampu penerangan di mercusuar Pulau Flannan itu sama sekali tak bekerja.
Sementara itu, penjaga pulau tersebut adalah tiga orang pria yaitu Thomas Marshall, James Ducat, dan Donald McArthur.
Dari kiri ke kanan: Thomas Marshall, James Ducat, dan Donald McArthur |
Beberapa hari kemudian yaitu tanggal 20 Desember 1900, sebuah kapal bantuan, The Hesperus ditugaskan untuk melakukan pengecekan ke sana. Namun karena terjadi badai besar, kapal tersebut baru berlayar tanggal 26 Desember 1900. Pelayaran ini dipimpin oleh Kapten James Harvey dan turut pula bersamanya Joseph Moore dan membawa beberapa perlengkapan dan bantuan ke pulau Flannan.
Sesampainya di pulau tersebut, Moore dan rombongan mendapati ada kejanggalan di mercusuar tersebut. Kapten James Harvey beberapa kali membunyikan klakson kapal, namun tak ada satu pun yang menyambut kedatangan mereka.
Akhirnya mereka memutuskan untuk segera memeriksa tempat itu karena semakin banyak keanehan yang mereka dapati. Begitu berlabuh, mereka menemukan bahwa pintu gerbang dan pintu utama mercusuar terkunci rapat dan bendera tidak berada di tiang bendera seperti sebagaimana mestinya. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Tempat itu sunyi senyap.
Mercusuar Pulau Flannan |
Mereka pun mencoba masuk ke dalam mercusuar. Namun yang mereka dapati justru semakin ganjil. Mereka sama sekali tidak mendapati tiga orang penjaga yang seharusnya bertugas menjaga mercusuar. Lampu-lampu padam, kasur-kasur yang ada di sana roboh, dan kursi yang ada di dapur semuanya terbalik, dan jam-jam yang ada di dinding mati.
Selain itu pula ditemukan fakta bahwa dua set perlengkapan outdoor penjaga hilang dan hanya tinggal satu set perlengkapan. Padahal perlengkapan outdoor ini berguna untuk melindungi mereka dari cuaca buruk yang bisa datang sewaktu-waktu. Hanya perlengkapan milik Donald McArthur yang masih tertinggal.
Hilangnya tiga orang penjaga mercusuar ini menimbulkan banyak spekulasi dan teori. Bahkan beberapa mitos tersebar luas misalnya di antaranya saat Joseph Moore pertama kali membuka mercusuar tersebut ada tiga ekor burung terbang. Ada pula rumor bahwa tiga helai rumput laut ditemukan di tangga mercusuar, dan sebuah catatan yang ditinggalkan penjaga mercusuar.
Beberapa teori pun akhirnya dikemukakan mengenai lenyapnya para penjaga tersebut. Teori pertama adalah orang-orang tersebut tenggelam ke lautan karena tersapu badai. Seperti diketahui, pada bulan Desember 1900 terjadi hujan badai di sekitar kepulauan Flannan. Dewan mercusuar utara berpendapat bahwa teori ini adalah teori yang paling mungkin dan dapat menjawab kasus ini.
Teori lainnya berpendapat bahwa pulau ini telah kedatangan rombongan penyerang. Teori ini menyatakan bahwa para penyerang kemungkinan telah menculik atau bahkan membunuh ketiga penjaga mercusuar.
Teori lainnya yang agak mengerikan bahkan menyatakan bahwa ada kemungkinan salah satu dari penjaga mercusuar tersebut telah menderita suatu gangguan kejiwaan di mana salah seorang di antara mereka telah membunuh dua orang lainnya dengan suatu cara dan orang tersebut telah mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri untuk menghilangkan jejak. Sama seperti kisah dalam novel Agatha Christie "And Then There Were None". Siapa yang dapat menduga?
Beberapa teori pun akhirnya dikemukakan mengenai lenyapnya para penjaga tersebut. Teori pertama adalah orang-orang tersebut tenggelam ke lautan karena tersapu badai. Seperti diketahui, pada bulan Desember 1900 terjadi hujan badai di sekitar kepulauan Flannan. Dewan mercusuar utara berpendapat bahwa teori ini adalah teori yang paling mungkin dan dapat menjawab kasus ini.
Badai yang menerjang kepulauan Flannan |
Teori lainnya berpendapat bahwa pulau ini telah kedatangan rombongan penyerang. Teori ini menyatakan bahwa para penyerang kemungkinan telah menculik atau bahkan membunuh ketiga penjaga mercusuar.
Teori lainnya yang agak mengerikan bahkan menyatakan bahwa ada kemungkinan salah satu dari penjaga mercusuar tersebut telah menderita suatu gangguan kejiwaan di mana salah seorang di antara mereka telah membunuh dua orang lainnya dengan suatu cara dan orang tersebut telah mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri untuk menghilangkan jejak. Sama seperti kisah dalam novel Agatha Christie "And Then There Were None". Siapa yang dapat menduga?
Post a Comment