Siapa Sebenarnya Ibu Leonardo da Vinci: Petani atau Budak Asal Timur?
Identitas asli ibu da Vinci selalu diselimuti misteri, meski penelitian DNA berhasil mengungkap silsilah keluarganya. Seorang peneliti mengeklaim bahwa dia menemukan wanita yang melahirkan pria Renaisans Italia itu.
Martin Kemp, profesor sejarah seni di Universitas Oxford, melakukan penelitian mendalam tentang da Vinci. Ia percaya bahwa artis terkenal itu dilahirkan oleh seorang wanita Bernama Caterina di Meo Lippi.
Beberapa informasi lagi telah terungkap dari penelitian tersebut. Ayah Leonardo da Vinci, Ser Piero da Vinci, adalah seorang notaris muda yang bekerja di Firenze. Di kampung halamannya, di dekat perbukitan Toskana, ia tampaknya bertemu ibu Leonardo, Caterina.
Sedikitnya informasi tentang Caterina menimbulkan banyak spekulasi mengenai siapa sebenarnya ibu sang Artis ini. Beberapa peneliti mengeklaim bahwa Caterina bukanlah orang Italia, melainkan seorang budak yang berasal dari Afrika Utara, Turki, atau tempat lainnya. Namun penelitian Martin Kemp akhirnya mengungkap kebenaran gamblang tentang identitas ibunda seniman besar itu.
Caterina adalah seorang gadis remaja ketika bertemu dengan Ser Piero yang saat itu berusia 25 tahun. Berusia 15 tahun, Caterina tinggal di sebuah rumah pertanian hanya satu mil jauhnya dari Vinci. Caterina adalah seorang yatim piatu. Setelah kematian orang tuanya, ia tinggal bersama nenek dan saudara laki-lakinya yang berusia 2 tahun, Papo.
Menurut peneliti seni Giuseppe Pallanti dan Kemp, nenek Caterina meninggal sebelum tahun 1451, dan kedua anak itu kemudian dirawat oleh sang Paman. Ser Piero da Vinci, sebaliknya, adalah seorang pengacara di Firenze yang berada di jalan menuju kesuksesan. Namun ketika kembali ke kampung halamannya, ia bertemu Caterina. Dan, pada waktunya, mereka memiliki bayi laki-laki.
Sedikitnya informasi tentang Caterina menimbulkan banyak spekulasi mengenai siapa sebenarnya ibu sang Artis ini. Beberapa peneliti mengeklaim bahwa Caterina bukanlah orang Italia, melainkan seorang budak yang berasal dari Afrika Utara, Turki, atau tempat lainnya. Namun penelitian Martin Kemp akhirnya mengungkap kebenaran gamblang tentang identitas ibunda seniman besar itu.
Caterina adalah seorang gadis remaja ketika bertemu dengan Ser Piero yang saat itu berusia 25 tahun. Berusia 15 tahun, Caterina tinggal di sebuah rumah pertanian hanya satu mil jauhnya dari Vinci. Caterina adalah seorang yatim piatu. Setelah kematian orang tuanya, ia tinggal bersama nenek dan saudara laki-lakinya yang berusia 2 tahun, Papo.
Menurut peneliti seni Giuseppe Pallanti dan Kemp, nenek Caterina meninggal sebelum tahun 1451, dan kedua anak itu kemudian dirawat oleh sang Paman. Ser Piero da Vinci, sebaliknya, adalah seorang pengacara di Firenze yang berada di jalan menuju kesuksesan. Namun ketika kembali ke kampung halamannya, ia bertemu Caterina. Dan, pada waktunya, mereka memiliki bayi laki-laki.
Ser Piero da Vinci menjadi ayah lebih dari 17 anak selama hidupnya. Anak yang terakhir lahir saat Leonardo berusia lebih dari 40 tahun. Terlepas dari catatan bahwa Ser Piero da Vinci menikah empat kali, tidak ada bukti bahwa ia menikahi Caterina. Kurangnya bukti ini telah menyebabkan banyak spekulasi seputar identitas ibu Leonardo. Namun teori Kemp, yang dikembangkan bersama Pallanti dan diterbitkan dalam bukunya Mona Lisa, tampaknya mengurai misteri tersebut.
Setelah meneliti catatan pajak properti dan berkas lain di Firenze dan Vinci, ditemukan bukti kuat bahwa Caterina adalah ibu sang Artis. Melihat kembali catatan keluarga yang rumit, mereka menemukan serangkaian nama Katolik yang berulang seperti Caterina, Antonio, Francesco, dan Piero.
Kemp dan Pallanti juga menemukan bukti bahwa keluarga Caterina dan Ser Piero tumpang tindih di beberapa titik. Setelah bertemu Ser Piero dan hamil, tampak jelas bahwa laki-laki itu tidak akan menikahinya. Namun, orang tua Ser Piero tidak pernah menyembunyikan kelahiran cucu mereka yang tidak sah. Ini bukan kejadian langka bagi keluarga kaya Toskana di era itu.
Kakek Leonardo mendaftarkannya dalam pengembalian pajak dan menganggapnya sebagai anggota keluarga sejak tahun 1458. Keluarga Ser Piero juga memberikan mas kawin untuk Caterina dan ia dinikahkan dengan seorang petani lokal bernama Antonio di Piero Buti. Bersama Antonio, Caterina memiliki putra dan empat putri lagi.
Selain catatan pajak properti yang menetapkan hal ini, Kemp juga menemukan catatan transaksi legal antara suami Caterina dan Ser Piero. Suami Caterina tampaknya telah melakukan perjalanan untuk menggunakan jasa Ser Piero di Firenze. Ini memberikan bukti lebih lanjut tentang hubungan antara kedua orang tua artis.
Sesuai buku catatan Leonardo, Caterina datang untuk tinggal bersamanya di Milan ketika dia berusia sekitar 40 tahun. Tampaknya dia meninggal dalam waktu satu tahun setelah kedatangannya. Leonardo mencatat catatan tentang pembayaran biaya pemakamannya. Pemakaman Caterina juga muncul dalam catatan kota Milan.
Penyelidikan yang dilakukan peneliti lain menemukan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa ibu Leonardo mungkin adalah budak dari tempat yang lebih jauh. Sidik jari Leonardo memiliki beberapa ciri yang mirip dengan orang-orang yang berasal dari Timur Tengah. Peneliti menyimpulkan bahwa sang Ibu mungkin orang Turki,atau dari Afrika Utara. Menambah spekulasi, sejarawan seni Angelo Paratico percaya model untuk Mona Lisa mungkin sebenarnya ibu Leonardo, seorang budak Tiongkok.
Paratico, seorang sejarawan yang berbasis di Hong Kong, percaya bahwa Caterina berasal dari Timur. Ia dibawa ke kota Vinci di luar Firenze untuk melahirkan anak Leonardo. Namun hanya ada sedikit bukti untuk teori ini.
Terlepas dari berbagai spekulasi tentang Caterina, beredar spekulasi liar tentang Mona Lisa, mahakarya Leonardo yang paling terkenal. Beberapa mengeklaim bahwa lukisan itu memiliki simbol Kabala tertentu, sementara beberapa berpikir ada gambar tersembunyi dalam lukisan itu. Kabala merupakan bentuk esoterik dari mistisisme Yahudi, yang berupaya untuk menyingkapkan pengertian-pengertian mistis yang terselubung dalam Kitab Suci Ibrani.
Sigmund Freud percaya bahwa senyum indah dan misterius dalam lukisan itu pasti terinspirasi oleh ibu Leonardo. Tetapi ia tidak memberikan bukti nyata atas klaim tersebut. Peneliti Kemp dan Pallanti juga telah menulis tentang Lisa del Giocondo, model yang diterima untuk Mona Lisa, dan suaminya. Mereka tidak melihat alasan untuk meragukan identitas model atau bahwa lukisan itu didasarkan pada dunia nyata.
Di antara begitu banyak spekulasi tentang ibu da Vinci, penelitian Kemp inilah yang lebih rinci menjernihkan identitas Caterina untuk selamanya.
Post a Comment